Belajar dari Kacamata

Dipublikasikan pada 14 April 2016

Pernah saya cerita waktu pertama kali pakai kacamata, saat itulah dunia terlihat kembali seperti full HD. Namun seiring berjalannya waktu, kenikmatan yang demikian tak serta-merta membuat saya untuk terus-menerus dalam keadaan senang dan bersyukur.

Ada kalanya keluhan terlontar dari benak, kenapa harus pakai benda sialan ini. Ah… Belum lagi pas makan makanan atau minum kopi yang sedang hangat-hangatnya. Yang paling parah sih pas ke bioskop buat nonton film 3D.

Tapi seperti biasanya, kenikmatan baru akan terasa nikmat jika kenikmatan tersebut sudah hilang atau berkurang. Beberapa hari yang lalu ketika baru berangkat ke kantor, saya berniat untuk mengencangkan sekrup engsel kacamata yang terasa semakin mengendur. ‘Ctak!!!’ bunyi tak diinginkan terdengar mengiringi patahnya engsel kacamata. Aaggh…. Sempat mau izin ke optik siangnya buat nge-benerin itu kacamata. Tapi saya coba rekatkan dengan sejenis lem alteco (lupa merknya), untungnya masih bisa terselamatkan.

Keesokan harinya, sebelum pergi ke masjid untuk menunaikan sholat Isya terasa ada yang aneh. Benar ternyata, gagang kanan kacamata tersebut patah. Heran, padahal nggak jatuh atau apa. Dari pagi sampe siang saya pakai juga masih normal. Hmmh… Baru gajian ada-ada aja masalahnya.

Setelah itu, sepulang dari masjid, tidak sengaja saya menjumpai ada salah satu anak dia memakai kacamata juga, bedanya engsel kacamata baik kanan maupun kiri, keduanya terdapat selotip tebal yang pastinya berfungsi untuk menyambung tali silaturahmi frame tersebut, maklum kacamatanya belum belajar ilmu rawa rontek. Saya juga nggak yakin itu masih bisa dilipat lagi atau enggak. Serius!

Barangkali saya termasuk satu dari sekian banyak orang yang kurang pandai dalam mensyukuri nikmat. Dan dengan ini pula lah cara Dia dalam mengajari saya.

Eh buseet, kenapa ini blog berubah jadi penuh nasehat gini???

Kategori: Catatan
Tag: bersyukur, Kacamata, Nasehat

About The Author

Miftah Afina

Hello! 👋

I'm Afin, a Google Apps Script freelancer that ready to automate your workflows.

4 komentar

ayu

"Eh buseet, kenapa ini blog berubah jadi penuh nasehat gini???"

tapi bener-bener nasehat yang baik kog, hehehe

6 Juni 2016 pukul 13 lebih 26 menit

Sari

heheh sama kayak saya, kalau ada habis gajian pasti ada hal2 baru, tapi tetap bersyukur ya Mbak, dan tetep semangat tentunya, hehehe

6 Juni 2016 pukul 13 lebih 26 menit

Miftah Afina

Ahahah... Nggak nyesel jadinya posting ginian. :D

11 Juni 2016 pukul 13 lebih 53 menit

Miftah Afina

Iya dong, harus tetap bersyukur dan bersabar juga. Oh ya, saya cowok, btw.

11 Juni 2016 pukul 13 lebih 56 menit