Seseorang yang Menginspirasi Saya ketika SD
3 Feb 2014Biasa kan ya, jaman-jaman SD dulu seringkali kita serba ikut-ikutan sama temen kita. Temen beli ini, kita pengen ini. Temen beli itu kita pengen itu. Yahh… namanya juga masih labil. Meskipun sampai sekarang juga tetep labil, sih.
Kalo ditanya seseorang yang membuat saya terinpirasi (baca: ikut-ikutan) adalah —ngga usah nyebutin namanya deh—, sebut saja Bunga bangkai. Dia merupakan siswi pindahan dari kota Y pada saat saya kelas 2.
Oh iya, sebelumnya bedakan ya antara terinspirasi dengan suka (dalam tanda kutip).
Dia pinter banget nulis plus baca puisi, pernah beberapa kali sampe dia nangis ketika membacanya, hebat kan? Sampe menghayati seperti itu? Oh iya, dia juga pernah bareng sama saya ikut lomba mewarnai se-kabupaten. Dia sedikit beruntung mendapat juara harapan 1. Saya yang kurang beruntung.
Tapi bukan, bukan itu yang membuat saya terinspirasi, sampai sekarang saya bukan termasuk tipe cowo yang puitis, apalagi romantis.
Kembali ke soal inspirasi. Yaitu ketika dia menunjukkan komik yang isinya dia buat sendiri, naskah, dialog, alur, ilustrasi, layout, dsb. Kalo nggak salah, ceritanya tentang sebuah robot kaleng yang bersedih karena tidak bisa melakukan hal-hal yang dikerjakan oleh manusia. Nah, dari situ saya kagum, dan mulai ingin juga membuat komik serupa. Yang lebih bagus, tentunya.
Sekedar info, komik di sini maksudnya lembaran kertas ukuran F4 (biasanya nyobek bagian tengah pada buku tulis), dan dibagi menjadi 4 bagian dan disusun, kemudian di lipat membentuk sebuah buku saku. Di print? Boro-boro, dulu cuman pake pulpen sama spidol doang nulis sama nggambarnya.
Singkat cerita saya kadang bikin komik sampai beberapa judul, bahkan edisinya bersambung sampai banyak kayak sinetron Tersanjung, adik saya sendiri yang paling sering saya minta bantuan untuk menjadi pembaca pertama (baca: korban pemaksaan).
Lalu sekarang komiknya dimana?
Pertanyaan bagus, plus memalukan. Komiknya sekarang ada di tangan guru saya (kalo masih ada). Waktu kelas 5 dulu, komik saya mulai banyak yang suka, entah suka komiknya atau suka orang yang mbuat, yang jelas suka. Banyak orang datang baik di kelas maupun di rumah untuk meminjamnya. Saat itu pelajaran kosong, bukannya belajar, mereka justru banyak membaca komik-komik saya, hingga akhirnya sang Guru datang dan merampas dengan paksa semua komik-komik tersebut. Sejak itu, saya nggak ada kepikiran buat nulis + nggambar untuk komik lagi.
Tapi ada senengnya juga sih, dari kejadian tersebut karya saya justru dibaca oleh guru-guru. At least nyampe tulisan “Pada suatu hari”-nya doang. 😀
Maaf panjang, kalo kalian apa yang membuat kalian sempat terinspirasi waktu masih kecil dulu? Jangan bilang film spider-man terus terinspirasi buat manjat tembok ya… 😉
Arsip Komentar
4 Feb 2014
4 Feb 2014
4 Feb 2014
4 Feb 2014
5 Feb 2014
6 Feb 2014
6 Feb 2014
7 Feb 2014
8 Feb 2014