Saya Menemukan Ponsel
Tidak tanggung-tanggung, bukan hanya satu ponsel dan ini adalah kisah nyata, beberapa hari yang lalu saya menemukan ponsel. Bagaimana itu bisa terjadi? Begini ceritanya:
Pagi itu saya sedang libur, namun tetap ke kantor mengerjakan tugas. Yah… itung-itung daripada di ghurfah cuman bengong. Bagi yang dulu pernah sekantor dengan saya mungkin hafal jika waktu malam-malam atau hari libur pintu terbuka dan lampu kantor menyala, itu pasti saya.
Akan tetapi mungkin hanya beberapa yang tahu bahwa sejak satu tahun saya memakai meja kantor yang sama ini belum pernah sekali pun saya membuka lacinya. Meja ini terkunci sebelum saya bekerja di tempat ini, dan kuncinya hilang entah kemana.
Karena kebutuhan mendesak akan penyimpanan lebih untuk beberapa barang-barang, sayapun memutuskan untuk membuka paksa laci tersebut dengan batu semen (atau apa gitu, kurang paham), sampai saya tarik-tarik juga lama belum bisa terbuka. Maklum, belum pernah jadi maling. Sampai akhirnya pada suatu ketika saya menarik handle laci tersebut dengan kerasnya dan, cling… terdapat 2 kotak ponsel dan 1 buah kotak travel charger. Setelah saya buka, ternyata isinya 4 buah ponsel. Bisa dibayangkan betapa senangnya saat itu.
Saya buka dan nyalakan satu-satu, beberapa masih normal, hanya saja keadaan baterainya yang sedang dalam kondisi hamil tua. Kemudian berbagai pikiran berkecamuk di otak (otak baru saya yang telah di install ulang). Dilema, antara mengambil barang tersebut lalu memakai dan menjualnya, atau menyerahkan barang tersebut ke atasan saya untuk selanjutnya dikembalikan kepada yang lebih berhak atas ponsel-ponsel ini.
Berdiam diri, berpikir, dan mempertimbangkan apa saja untung-ruginya jika mengambil dan menjualnya, atau malah diserahkan begitu saja. Saat itu yang terbayang adalah pergi naik angkot menuju Pasar Maling (sebutan untuk pasar murah yang terletak di belakang Pasar Raya Salatiga) untuk sekedar menawarkannya.
Namun pada akhirnya saya menyerahkan ponsel tersebut ke atasan saya, dengan sadar bahwa “itu bukan milik saya”, meskipun dengan sedikit perasaan sayang. Semoga ponsel-ponsel tersebut bisa sampai ketangan yang lebih berhak, termasuk saya (masih ngarep juga).
0 komentar