Serial Kamar Mandi: Saya = Penemu
Jika selama ini Anda hanya mengenal pure it dari unilever untuk menjernihkan air, —itupun setelah terpaksa melihat iklannya yang ditayangkan di televisi setiap hari—. Maka di akhir postingan ini Anda akan segera mengetahui alternatif dari alat yang dijual seharga setengah juta tersebut.
Seperti biasanya, sore hari sepulang dari kantor —yang hanya untuk membuat web launcher di Android— saya bergegas ke kamar mandi. Untuk cuci muka tentunya, dan bukan untuk mandi, karena saya golongan 1 (jika Anda membaca postingan saya sebelumnya, pasti Anda tahu).
Hal buruk terjadi setelah kran terbuka, namun ternyata yang muncul dari selang bukan hanya air, akan tetapi beserta ampasnya juga yang berupa kotoran-kotoran —saya nggak tau namanya apa—. Padahal hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
Sebuah ide pun muncul, saya akan menutup lubang selang dengan celana dalam yang diikat dengan karet, agar air yang akan keluar ter-filter terlebih dahulu sebelum akhirnya keluar menuju bak mandi. Saya memilih bahan ini karena teksturnya yang lembut dan elastis, serta memiliki pori-pori yang cukup renggang. Hal ini tentu berbeda, jika saya menggunakan bahan jeans, atau celana kantor saya.
Setelah dipikir beberapa saat, saya menemukan sebuah bahan yang lebih tepat untuk dipakai sebagai pengganti celana dalam. Aha, kaos dalam. Kaos dalam ini teksturnya jauh lebih lembut dan juga tentunya memiliki pori-pori yang lebih renggang.
Segera saja saya tutup ujung selang dengan kaos dalam lalu saya ikat kencang dengan tali karet —tali karet ini saya bawa sejak dari rumah di kampung halaman beberapa bulan yang lalu, karena di sini karet agak susah ditemui— dan akhirnya… air jernih dan bersih pun keluar deras tanpa ampas.
Sebagai catatan, barangkali ada yang ingin membuat Karya Tulis Ilmiah tentang penjernihan air, dapat menggunakan postingan ini sebagai materi referensi.
0 komentar