Cerita Dibalik Kado Ulang Tahun Untuknya

Dipublikasikan pada 20 November 2013

Tulisan ini lumayan panjang, jadi kalian musti tarik napas dulu, sebelum membacanya.

Deg-degan

Itulah perasaan yang benar-benar saya rasakan pada saat itu. Untuk kesekian kalinya saya membeli barang melalui toko online, namun baru kali ini saya begitu deg-degan ketika menunggu proses verifikasi transaksi.

Deg-degan bukan karena takut ditipu oleh penjual, tentunya saya mencari tahu terlebih dahulu sebelum melakukan transaksi, untuk memastikan apakah itu penjual atau penipu. Tapi lebih karena barang ini merupakan barang langka yang mungkin sudah tidak dijual di toko-toko. Dan bukan hanya saya saja yang menginginkan barang tersebut.

My Rival Is A Cute Boy

Berawal dari permintaan komik yang ditulis oleh Kazuko Tomidokoro sejak waktu lama. Sayapun tidak diam diri, meskipun terkesan tidak terlalu menanggapinya. Dan inilah cerita yang sebenarnya.

Hari-hari awal permintaan

My Rival Is A Cute Boy]

My Rival Is A Cute Boy

Saya coba untuk mencarinya melalui Internet. Bermodalkan mesin pencari, saya harap dapat menemukan komik tersebut, meskipun hanya berkas softcopy saja. Paling tidak, itu bisa saya cetak diatas lembaran kertas yang nantinya saya jilid sendiri. Toh yang paling penting adalah isinya.

Keberuntungan memang bukan ditangan saya pada hari-hari itu. Satupun saya tidak menemukan barang yang saya maksud. Pencarian berhenti untuk sementara waktu.

Beberapa bulan kemudian

Saya ditugaskan untuk pergi ke luar kota, Bogor. Mengikuti Video Journalist Training yang diselenggarakan oleh salah satu televisi swasta. Acara berlangsung selama 3 hari, namun setelah 3 hari berlalu saya tidak langsung kembali pulang ke tempat kerja. Siapa tahu dengan jalan-jalan di toko buku dan toko komik di sana, saya dapat menemukan komik yang bejumlah 4 seri tersebut.

Sepulang dari Bogor pun saya tidak langsung menuju ke Tengaran, saya memutuskan untuk sejenak mampir ke rumah saya yang terletak di Pemalang. Ahh… ternyata ongkos dari Bogor ke Tengaran dengan Bogor ke Pemalang sama saja.

Esok harinya, saya agak lupa mengapa saya ke Pasar Pagi. Ah, kalo nggak salah waktu itu nyari casing ponsel. Saya sempatkan mampir ke toko buku-buku bekas yang terletak di ruko Pasar Pagi, siapa tahu saya beruntung. Belum juga ketemu, namun jam terus berputar, hingga saya akhirnya memilih untuk agar tidak ketinggalan kereta.

Pencarian terus berlanjut

Pencarian terus dilakukan. Jogja, Jakarta, dan Semarang merupakan tempat yang pernah saya singgahi untuk mencari komik lawas tersebut. Tentunya ketika ada tugas luar kota. Akan tetapi masih juga belum membuahkan hasil.

Salatiga

Salatiga

Iseng-iseng mencari di Internet, kali ini saya sedikit beruntung! Salah satu dari ketiga komik tersebut ada di salah satu toko online. Saya coba registrasi, hasilnya? Hingga saat ini saya belum di konfirmasi oleh pihak toko online tersebut. Duh…

Oh ya, lupa. Pernah sesekali saya jalan-jalan ke Salatiga, tepatnya di Pasar Maling. Mampir ke tempat toko buku bekas. Saya tanya ke penjual “Ada komik My Rival Is A Cute Boy, nggak?” Dia menjawab “Nggak tau, ik. Coba cari aja sendiri.”

Mbooook…!! tumpukan buku dan komik bekas yang menggunung itu, saya harus menelitinya satu persatu? Gila aja. Eh, tapi nggak masalah, saya coba teliti satu persatu judul buku melalui tulisan yang terletak di punggung buku tersebut. Sekali lagi, pencarian belum berhasil.

10 November 2013

Tepat 10 hari sebelum hari ulang tahunnya. Rupanya keberuntungan sedikit menoleh ke arah saya. Ya, saya menemukan penjual yang benar-benar menjual barang yang saya (maksud saya “dia”) inginkan. Empat buah komik bekas lengkap semua edisi dari komik yang berjudul My Rival Is A Cute Boy. Bukan main senangnya perasaan saya.

Langsung saja saya pelajari tata cara pembeliannya, karena kebetulan saya belum pernah membeli barang melalui tokopedia. Rupanya meskipun dinilai aman, cara ini relatif lebih ribet karena transaksi harus melalui rekber resmi Tokopedia, tidak langsung ke rekening penjual.

Kemudian…

Langsung saja saya hubungi orangnya dan transfer ke rekber Tokopedia. Entah kenapa setiap saya melakukan transaksi apapun itu, pasti kebetulan di akhir pekan, yang artinya uang akan diterima oleh pihak tokopedia pada hari Senin nanti. Tidak begitu masalah, sebelum akhirnya saya (nah disinilah deg-degannya) membaca komentar yang dituliskan di produk yang saya incar, seperti ini “Min barangnya jgn dikasi orang, besok saya udah mau transfer nih :(“

Ditambah sang penjual membalas komentar tersebut “Smua komik aku itu eks koleksi pribadi, jd smua stoknya cm @1, aku sii sistemnya siapa cepat dia dpt sista, dilihat dr invoice mana yg msk duluan.. thanks”

Wadaw, gila aja. Saya sudah transfer tapi dia malah minta komiknya untuk dia. Siangnya saya menghubungi penjual melalui whatsapp, saya ceritakan bahwa betapa berharganya komik tersebut untuk saya. Untungnya si penjual memahami perasaan saya dan bermaksud untuk menolak pembelian dari orang lain, termasuk orang yang berkomentar diatas.

Yang dikhawatirkan terjadi!

Beberapa jam berlalu, hati sedikit lebih tenang karena si penjual memilih untuk memberikan komik tersebut ke saya, hanya saja saya masih khawatir karena pembayaran saya hingga saat ini belum juga terverifikasi. Dan kekhawatiran itu meledak ketika orang yang tadi komentar menginginkan barang tersebut sudah transfer bahkan sudah terverifikasi lebih dulu dari saya. Ya, karena dia menggunakan bank *menyebutkan nama bank*, sedangkan saya menggunakan bank yang berbeda dengan bank milik rekber Tokopedia.

Agak lemes, was-was, kalau aja si penjual lebih memilih memberikan barang kepada orang tersebut. Namun dia berbaik hati dengan menawarkan solusi. Begini, uang saya nanti dikembalikan oleh rekber, sedangkan gantinya saya harus mentransfer ke penjual langsung. Agak melanggar peraturan jual-beli di Tokopedia memang. Namun tidak masalah, toh masih aman dan tidak seberapa banyak.

Akhirnya…

Selesai sholat ashar saya akan mentransfer ke penjual dengan menggunakan rekening milik paman saya, yang sama dengan rekening milik penjual, dengan harapan uangnya akan terkirim saat itu juga.

Namun, dalam hitungan detik sebelum transfer, saya mendapatkan email dari Tokopedia yang menyatakan bahwa transfer saya telah terverifikasi. “Alhamdulillah” kata saya dalam hati. Seketika itu pula, si penjual memberitahukan bahwa pembayaran telah di verifikasi, invoice telah diterima, dan barang akan langsung dikirim.

Telah tiba!

Yang ditunggu-tunggu akhirnya sampai juga. Setelah 3 hari bolak-balik ngecek status pengiriman di Tokopedia dan JNE, dan mungkin sehari hampir sepuluh kali. Ditambah mengecek ke petugas pengambilan paket di tempat kerja saya, akhirnya kotakan berplastik JNE itu sampai juga di tangan saya. Ini dia… 😀

[image removed]


Catatan: Postingan ini otomatis terpublikasikan pada waktu yang telah ditentukan. Pada saat kalian membaca postingan ini, mungkin saat itu pula saya sedang berada dirumahnya untuk memberikan kado ini dan mengucapkan selamat ulang tahun padanya. 🙂

Oh ya, hampir lupa. Buat mbak penjual komiknya, makasih banget ya. Semoga dia seneng dikasih komik bekas koleksi mbak ini. 😀

Dan buat kalian yang baca postingan blog ini, saya kasih ini, nih. Itung-itung kompensasi setelah sekian lama nggak nulis postingan. hehe

[soundcloud url=”https://api.soundcloud.com/tracks/106904740″ width=”100%” height=”130″ iframe=”true” /]

Kategori: Catatan
Tag: Komik, Perjuangan, Ulang Tahun

About The Author

Miftah Afina

Hello! 👋

I'm Afin, a Google Apps Script freelancer that ready to automate your workflows.

0 komentar